Jual Obat Aborsi Asli Ampuh Bergaransi DIJAMIN TUNTAS
Jual obat aborsi paling ampuh secara oline cytotec yang manjur dan aman menggugurkan kandungan. Solusi aborsi medis tanpa efek samping jangka panjang. Bukan pil telat haid atau pil tuntas terlambat bulan berbentuk capsul atau racikan yang tidak jelas dan berbahaya bagi keselamatan anda.
Obat aborsi adalah obat yang digunakan untuk menggugurkan kandungan, kami menjual obat aborsi cytotec misoprostol yang di produksi oleh Pfizer dan sudah disetujui oleh FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) di Amerika. Obat aborsi yang kami jual juga bisa untuk melancarkan haid yang telat menstruasi 1 minggu sampai 4 minggu.
OBAT ABORSI YANG KAMI JUAL ADALAH OBAT ABORSI STANDAR FDA USA
- Obat aborsi cytotec (Misoprostol 200mcg) original pfizer (lihat foto diatas).
- Obat aborsi mifeprex (Mifepristone 200mg) atau dikenal juga sebagai obat penggugur kandungan RU-486.
HATI HATI TERHADAP PENJUAL OBAT ABORSI YANG TIDAK JELAS.
AWAS PENIPUAN !!!
Tanyakan secara jelas proses dan prosedur pemesanan pil telat haid anda serta pengiriman, sebelum mentransfer sejumlah uang.
Kami tidak ada niat penipuan, anda bisa lihat testimoni pembeli dan bukti (resi) pengiriman kami.
PEMESANAN OBAT ABORSI :
- ALFIAN : WA 0817-7064-3888
- WA PEMESANAN OBAT ABORSI :
- NAMA, ALAMAT LENGKAP, KODE POS, PAKET PESANAN,
CONTOH :
- ROBY Wijanarko
- JL.DIPONEGORO 76 SURABAYA
- PESAN PAKET 2 BULAN
- HP : 081234xxx
KAMI AKAN BALAS DENGAN Chat WA NO.REK KAMI, TRANSFER SESUAI HARGA PAKET PESANAN.
KONFIRMASIKAN KALAU SUDAH TRANSFER (WA).
PAKET OBAT ABORSI DIKIRIMKAN 1-2 HARI SAMPAI.
SETELAH TERIMA PAKET TRANSFER SISA PEMBAYARAN, DAN KAMI AKAN MEMBERIKAN PANDUAN PEMAKAIAN DAN SEGALA INFORMASI SERTA APA SAJA KELUHAN ANDA SAAT PEMAKAIAN. KAMI AKAN MELAYANI ANDA SEBAIK-BAIKNYA.
Hati-hati Penipuan, karena saat ini sering terjadi, Hati-Hati Dengan penjual obat aborsi yang tidak melayani anda konsultasi.
Tanyakan dengan jelas proses transaksi dan prosedur pengiriman produk pil telat haid yang ingin anda beli sebelum mentransfer sejumlah uang, Atau anda akan menyesal kemudian.
Hanya kami penjual obat aborsi yang paling ampuh yang telah berpengalaman dalam masalah penggugur kandungan. Kami peduli dengan anda dan keselamatan anda, kami siap berkonsultasi mengenai masalah anda melalui sms maupun melalui bbm dalam menangani masalah yang timbul dalam pemakaian obat aborsi secara aman dan tuntas.
APAKAH OBAT ABORSI YANG PALING MANJUR DAN AMPUH?
Obat aborsi yang paling ampuh adalah salah satu metode aborsi medis selain operasi, untuk menggugurkan kandungan yang tidak di inginkan bagi seorang wanita yang tidak ingin melanjutkan kehamilan disebabkan oleh faktor tertentu.
Sebagian wanita kesulitan mendapatkan layanan medis operasi kuret bila ingin melakukan tindak aborsi di negara-negara yang melarang pengguguran kandungan termasuk di Indonesia.
Kadang seorang wanita juga takut melakukan aborsi kuret (operasi), karena pemakaian anestesi dan pembedahan, jadi meskipun mampu mendapatkan layanan aborsi medis jenis kuret, seorang wanita lebih memilih metode aborsi alternatif yaitu aborsi metode obat.
Obat aborsi paling manjur adalah pemakaian obat penggugur kandungan dengan memakai 2 jenis obat.
ADA BERBAGAI ALASAN SEORANG WANITA INGIN MELAKUKAN ABORSI
- Di Indonesia, melakukan tindak aborsi (pengguguran kandungan) secara legal masih cukup sulit. Akibatnya, pemakaian obat-obat aborsi telah menjadi rahasia umum.
- Ini disebabkan karna di Indonesia tidak boleh melakukan tindak gugur kandungan secara legal.
- Di Indonesia, tindak aborsi adalah hal ilegal.
- Akibatnya, mau tidak mau banyak orang berusaha mencari obat-obat aborsi sebagai alternatif untuk menggugurkan kandungan.
- Aborsi metode obat adalah salah satu pilihan alternatif yang paling ampuh dan aman (diantara alternatif lain yang cukup banyak, misalnya dukun beranak, jamu peluntur kandungan, obat-obat aborsi tradisional dll).
- Yang bisa dipakai sebagai penggugur kandungan bagi seorang wanita bila telah memutuskan melakukan aborsi sendiri.
ALASAN-ALASAN SESEORANG MELAKUKAN TINDAK ABORSI
Ada cukup banyak faktor yang menyebabkan seseorang memutuskan menggugurkan kandungan.
Antara lain :
- KEHAMILAN TIDAK DIDINGINKAN.
- Ini termasuk faktor ketidak hati-hatian seseorang.
- Masalahnya pergaulan bebas yang sulit sekali dikontrol di zaman sekarang ini.
- Bisa saja ybs, masih pelajar jadi tidak ingin melanjutkan kehamilannya oleh karena alasan “MASA DEPAN”.
- MENGIDAP PENYAKIT TERTENTU.
- Misalnya Aids, Gondok, Tumor dan yang lainnya.
- Sehingga tidak memungkinkan melanjutkan kehamilan karena beresiko buat kesehatan dan bahkan KESELAMATAN yang bersangkutan (ybs).
- KORBAN PERKOSAAN.
- FAKTOR EKONOMI KELUARGA.
- Ini juga harus diketahui bahwa banyak keluarga yang ekonominya masih dibawah garis kemiskinan.
- Dan tidak ingin menambah beban keluarganya.
- Mungkin ybs telah melakukan KB sebagai antisipasi.
- Terkadang ada yang katanya mengalami “KEBOBOLAN”.
- KEHAMILAN INCEST.
- Yaitu kehamilan akibat hubungan sex sedarah.
- DAN LAIN SEBAGAINYA.
6 ALASAN KENAPA MEMILIH OBAT ABORSI?
- Pemakaian obat aborsi tidak perlu operasi dan anestesi (bius).
- Prosedur aborsi tidak lama dan ribet.
- Obat aborsi bisa dipakai sendiri.
- Relatif aman dan efektif.
- Jika digunakan sesuai dosis yang disarankan.
- Harga cukup terjangkau.
- 600rb – 2,5juta.
- Tingkat keberhasilan mencapai 98%. Bila memakai mifeperex dan misoprostol.
Daftar Paket Obat Aborsi
PERTANYAAN YANG SERING DITANYAKAN MENGENAI OBAT ABORSI
- Q mewakili Question (pertanyaan)
- A mewakili Answer (Jawaban)
- Q : Apakah OBAT ABORSI ?
- A : Obat aborsi adalah adalah kombinasi 2 jenis obat penggugur kandungan, yang menghambat hormon progesteron yang diperlukan untuk kelangsungan kehamilan,
dan menimbulkan reaksi kontraksi buatan pada rahim agar isinya bisa keluar.
Kombinasi Cytotec (Misoprostol) dan Mifeprex (Mifepristone) dapat mengakhiri KEHAMILAN.
FDA menyetujui penggunaan obat aborsi untuk mengakhiri kehamilan awal, hingga 16 minggu dari periode terakhir menstruasi wanita.
Q : Bagaimana cara kerja obat aborsi?
A : Mifeprex adalah pil yang menghalangi PROGESTERON, hormon yang diproduksi secara alami yang mempersiapkan lapisan rahim untuk telur dibuahi dan membantu
menjaga kelangsungan kehamilan.
Tanpa progesteron, kehamilan tidak dapat dilanjutkan dan lapisan rahim menjadi lemah, rusak dan terjadi pendarahan.
Mifeprex jika digabungkan dengan pemakaian PROSTAGLANDIN, Misoprostol (Cytotec/Gastrul), akan menyebabkan rahim berkontraksi dan membantu untuk menyelesaikan proses aborsi.
Q : Kapan saat terbaik menggunakan atau memakai obat aborsi?
A : Obat aborsi merupakan pilihan obat yang dapat digunakan untuk mengakhiri kehamilan awal dari waktu seorang wanita mengetahui dia hamil sampai dengan 120 hari (16minggu) setelah awal periode menstruasi terakhirnya.
Q : Kondisi apa saja yang tidak baik menggunakan obat aborsi?
A : Dalam beberapa kondisi, obat-obat aborsi sebaiknya jangan dipakai jika :
Anda mengalami KEHAMILAN di luar rahim (kehamilan ektopik).
Sedang KB spiral (IUD).
- Sebaiknya dikeluarkan dulu sebelum menggunakan obat penggugur kandungan.
- Sudah lebih dari 49 hari (7 minggu) sejak periode menstruasi terakhir Anda mulai.
- Anda memiliki masalah dengan kelenjar adrenal Anda (kegagalan adrenal kronis).
- Anda sedang menggunakan obat untuk mengencerkan darah.
Anemia akut.
Anda memakai obat steroid tertentu.
Anda tidak dapat dengan mudah mendapatkan bantuan medis darurat dalam 2 minggu setelah menggunakan obat penggugur kandungan.
Anda alergi terhadap Mifepristone, Misoprostol, atau obat yang mengandung prostaglandin, seperti Cytotec atau Arthrotec.
Konsultasikan tentang semua kondisi medis Anda untuk mengetahui apakah Anda dapat menggunakan obat penggugur kandungan.
Selain itu, beritahukanlah jika Anda merokok setidaknya 10 batang sehari.
Q : Seberapa manjurkah obat aborsi?
A : Obat aborsi aborsi 90-98% manjur untuk mengakhiri kehamilan (2-5% wanita akan memerlukan prosedur sedot (vakum) untuk mengakhiri kehamilan atau menghentikan perdarahan berat).
Q : Apa saja keuntungan menggunakan obat aborsi?
A : Obat aborsi adalah pilihan non-invasif untuk mengakhiri kehamilan tahap awal.
obat aborsi dipakai dengan cara ORAL ataupun VAGINAL dan memungkinkan Anda untuk menghindari operasi atau anestesi dalam banyak kasus.
Mifeprex dan Cytotec adalah satu-satunya obat aborsi paling manjur yang disetujui FDA untuk mengakhiri kehamilan tahap awal.
Q : Apa saja informasi penting yang harus saya ketahui tentang obat aborsi?
A : Meskipun kram dan pendarahan merupakan hal wajar saat pengguguran kandungan, sangat jarang yang serius dan berpotensi perdarahan berat yang mengancam jiwa, infeksi, atau masalah lain dapat terjadi setelah keguguran, aborsi bedah, aborsi vakum, atau melahirkan.
- Perawatan medis yang segera diperlukan dalam kasus ini.
- Infeksi serius telah mengakibatkan kematian dalam jumlah yang sangat kecil kasus, dalam sebagian besar kasus Cytotec digunakan dalam vagina.
- Tidak ada informasi bahwa penggunaan Mifeprex dan Cytotec menyebabkan kematian ini.
- Jika Anda memiliki pertanyaan, keluhan, atau masalah, atau jika Anda khawatir tentang efek samping atau gejala, Anda harus menghubungi kami.
Pastikan untuk menghubungi kami dengan segera jika Anda memiliki salah satu dari berikut :
Perdarahan hebat.
Hubungi kami segera jika Anda mengalami pendarahan yang bisa merendam hingga tiga pembalut ukuran tebal per jam selama dua jam berturut-turut atau jika merasakan tentang perdarahan berat.
Pada sekitar 1 dari 100 wanita, perdarahan bisa begitu berat sehingga memerlukan prosedur pembedahan (kuretase / D & C) untuk menghentikannya.
Nyeri perut atau “Merasa Sakit”.
Jika Anda memiliki sakit perut atau ketidaknyamanan, atau Anda “merasa sakit”, termasuk kelemahan, mual, muntah atau diare, dengan atau tanpa demam, lebih dari 24 jam setelah mengambil Cytotec, Anda harus menghubungi operator Anda tanpa penundaan.
Gejala ini mungkin merupakan tanda dari infeksi serius atau masalah lain (termasuk kehamilan ektopik, kehamilan di luar rahim).
Demam.
Pada hari-hari setelah pengobatan, jika Anda memiliki demam 44C atau lebih tinggi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam, Anda harus menghubungi kami segera.
Demam mungkin merupakan gejala dari infeksi serius atau masalah lain (termasuk kehamilan ektopik).
Q : Apa saja efek samping obat aborsi?
- A : Kram dan pendarahan merupakan bagian yang diharapkan untuk mengakhiri kehamilan. Biasanya, gejala ini berarti bahwa pengobatan tersebut bekerja.
- Tapi kadang-kadang Anda bisa mendapatkan kram dan pendarahan dan masih dapat hamil.
- Inilah sebabnya mengapa Anda harus kembali ke provider anda pada hari 3 dan sekitar 14 hari.
- Jika Anda belum pendarahan setelah memakai obat aborsi cytotec, anda mungkin akan mulai pendarahan setelah memakai misoprostol.
- Pendarahan atau bercak dapat diharapkan untuk rata-rata 9hari hingga 16 hari dan dapat juga bercak berlangsung hingga 30 hari.
- Pendarahan anda mungkin mirip menstruasi normal atau sedikit lebih banyak pendarahan.
Jika merendam hingga tiga pembalut ukuran tebal per jam selama dua jam atau jika kuatir tentang perdarahan berat, hubungi dokter spesialis kandungan atau setidaknya ke puskesmas.
Minta diresepkan obat pendarahan seperti METILAT, METHERGYN atau GLOMETHYL karna obat-obat tersebut tidak diperjual belikan secara bebas.
Jangan pernah mengaku kepada dokter atau perawat medis bahwa anda telah menggunakan obat aborsi, karna kemungkinannya anda tidak akan dilayani.
Efek samping yang paling umum mungkin termasuk, mual, sakit kepala, diare, muntah, pusing, kelelahan, dan nyeri punggung.
Efek samping akan hilang setelah hari ketiga dan ada juga baru selesai hingga hari ke 14.
Anda harus membicarakan dengan kami bagaimana mengelola rasa sakit atau efek samping lainnya.
Q : Apa dan Bagaimana saja pengalaman dalam pemakaian obat aborsi?
A : Sejak bertahun-tahun persetujuan FDA untuk penggunaan obat penggugur kandungan, lebih dari 1,75 juta wanita di Amerika Serikat telah memilih untuk mengakhiri kehamilan awal melalui aborsi obat.
Telah digunakan oleh sekitar 2 juta perempuan Eropa untuk mengakhiri kehamilan mereka.
Q : Apakah ada tindak lanjut setelah menggunakan obat aborsi?
A : Suatu tindak lanjut sekitar 14 hari setelah anda telah menggunakan obat penggugur kandungan (setelah mulai terjadi pendarahan) sangat penting untuk memastikan bahwa kehamilan telah berakhir.
Jika kehamilan belum berakhir, ada kemungkinan ada cacat lahir bila kehamilan diteruskan, sehingga harus melakukan prosedur pembedahan atau vakum untuk mengakhiri kehamilan.
Jika Anda masih hamil, hubungi penyedia obat anda.
Anda bisa memakai obat aborsi tahap kedua kembali setelah 3 hari, atau lakukan prosedur bedah untuk mengakhiri kehamilan anda.
Q : Apa saja yang perlu dihindari pada saat menggunakan obat aborsi?
A : Jangan memakai resep lain atau OBAT ABORSI NON RESEP (termasuk OBAT ABORSI HERBAL atau JAMU PELUNTUR KANDUNGAN) setiap saat selama masa pengobatan tanpa
terlebih dahulu meminta penyedia obat penggugur kandungan tentang itu karena dapat mengganggu pengobatan.
Tanyakan pada dokter Anda tentang obat-obatan apa yang dapat Anda pakai untuk meredakan rasa sakit.
Q : Apakah ada batasan umur untuk menggunakan obat aborsi?
A : Tidak ada batasan umur dalam disetujui FDA resep informasi untuk wanita yang ingin menggunakan obat penggugur kandungan.
Keamanan dan efektivitas obat penggugur kandungan pada pasien anak belum ditetapkan.
Selain itu, banyak negara memiliki undang-undang izin orang tua untuk anak-anak, yang berlaku untuk semua obat penggugur kandungan, termasuk Cytotec dan Mifeprex.
BAGAIMANA ATURAN PAKAI OBAT ABORSI?
- SEBAIKNYA DIGUNAKAN 3 JAM SETELAH MAKAN, ATAU MENJELANG TIDUR.
- Saat memakai obat aborsi, anda berada dalam kondisi FIT, atau BUGAR.
- Minumlah 1 Tablet Cytotec.
- Masukkan 1 Tablet Cytotec Kedalam vagina.
- Memakai jari tengah, atau bisa dibantu dorong memakai penis (pasangan).
- Istrahatlah dulu, Kurang lebih 1 jam. (sambil tetap dalam posisi berbaring saja).
- Minumlah 1 Tablet Cytotec.
- Masukkan 1 Tablet Cytotec Kedalam vagina.
- Memakai jari tengah, atau bisa dibantu dorong memakai penis (pasangan).
- Dan seterusnya sampai Tablet OBAT ABORSI Cytotec (tergantung berapa banyak anda membelinya) Metode ini adalah metode berulang, bisa terus dilakukan sampai ada gejala akan mengalami pengguguran.
Untuk cara pakai obat aborsi nanti kami akan pandu sampai bersih dan tuntas
CARA LAIN PEMAKAIAN OBAT ABORSI
- Aturan pakai obat aborsi diatas adalah metode pemakaian ORAL dan VAGINAL yang populer secara global.
- Ada juga cara pemakaian obat penggugur kandungan ini dengan metode ORAL saja.
- Dalam beberapa kasus, pemakaian metode ini lebih efektif menggugurkan kandungan.
- Taruh 4 Tablet Cytotec Misoprostol 200mcg (totalnya 800mcg) dibawah lidah anda jangan ditelan dulu selama 30 menit. Setelah itu boleh sisanya boleh anda telan.
- Setelah 3 jam Taruhlah 4 Tablet Cytotec Misoprostol 200mcg (totalnya 800mcg) dibawah lidah anda jangan ditelan dulu selama 30 menit. Setelah itu boleh sisanya boleh anda telan.
- Dan setelah 3 jam lagi Taruhlah 4 Tablet Cytotec Misoprostol 200mcg (totalnya 800mcg) dibawah lidah anda jangan ditelan dulu selama 30 menit. Setelah itu boleh sisanya boleh anda telan.
- Apabila dalam 2 jam pertama sudah ada reaksi, dan anda mulai mengalami pendarahan, tapi anda merasa bahwa janinnya masih belum keluar, Teruskan sajsa prosedur diatas.
- Bila mulai merasa janinya sudah keluar, maka tidak perlu lagi meneruskan pemakaian.
GEJALA-GEJALA AKAN MENGALAMI PENGGUGURAN ADALAH :
- Perdarahan.
- Perdarahan adalah tanda yang paling umum.
- Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat.
- Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
- Kram atau Kejang Perut.
- Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama.
- Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul.
- Nyeri Pada Bagian Bawah Perut.
- Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama.
- Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin.
- Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.
RESIKO ABORSI OPERASI DAN ABORSI VAKUM
Sekitar 10% dari perempuan yang menjalani aborsi induksi menderita komplikasi segera, dimana seperlima (2%) dianggap major.
Namun sebagian besar komplikasi membutuhkan waktu untuk berkembang dan tidak akan terlihat selama berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Resiko utama dan komplikasi dari aborsi dijelaskan, dengan kutipan literatur medis, di bawah ini.
Para peneliti Finlandia menemukan bahwa dibandingkan dengan wanita yang dibawa ke panjang, wanita yang dibatalkan pada tahun sebelum kematian mereka 60 persen lebih mungkin meninggal karena sebab alamiah, tujuh kali lebih mungkin untuk meninggal karena bunuh diri, empat kali lebih mungkin untuk meninggal cedera yang berhubungan dengan kecelakaan, dan 14 kali lebih mungkin untuk meninggal akibat pembunuhan.
Para peneliti percaya bahwa tingkat yang lebih tinggi dari kematian yang berhubungan dengan kecelakaan dan pembunuhan mungkin berhubungan dengan tingkat yang lebih tinggi bunuh diri atau mengambil risiko.
Penyebab utama kematian ibu terkait aborsi dalam waktu seminggu operasi adalah perdarahan, infeksi, emboli, anestesi, dan tidak terdiagnosis kehamilan ektopik.
Hukum aborsi dilaporkan sebagai penyebab utama kematian ibu kelima di Amerika Serikat, meskipun sebenarnya diakui bahwa kebanyakan kematian terkait aborsi tidak resmi dilaporkan.
Dua studi dari seluruh populasi wanita di Denmark yang diterbitkan pada tahun 2012 telah menunjukkan hasil yang sama.
Yang pertama menemukan bahwa risiko kematian berikut aborsi tetap tinggi di masing-masing sepuluh tahun pertama setelah aborsi.
Yang kedua menemukan bahwa risiko kematian meningkat masing-masing aborsi, 45% setelah satu aborsi, 114% setelah dua aborsi, dan 192 persen setelah tiga atau lebih aborsi.
Untuk review lengkap literatur melihat Kematian yang berhubungan dengan aborsi dibandingkan dengan persalinan: review data baru dan lama dan implikasi medis dan hukum (2004).
RESIKO ABORSI PADA SERVIKS, RAHIM DAN KANKER HATI
Wanita dengan riwayat satu aborsi menghadapi resiko 2,3 kali lebih tinggi mengalami kanker serviks, dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat aborsi.
Wanita dengan dua atau lebih aborsi menghadapi risiko relatif 4,92. Resiko tinggi yang sama dari ovarium berikutnya dan kanker hati juga dikaitkan dengan aborsi tunggal dan ganda.
Angka ini meningkat untuk kanker wanita pasca-aborsi dapat dikaitkan dengan gangguan tidak wajar perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dan kerusakan leher rahim yang tidak diobati atau stres meningkat dan dampak negatif dari stres pada kekebalan system.
RESIKO ABORSI PADA PERFORASI UTERUS
Antara 2 dan 3% dari semua pasien aborsi mungkin menderita perforasi rahim mereka, namun sebagian besar dari luka-luka akan tetap tidak terdiagnosis dan tidak diobati kecuali visualisasi laparoskopi dilakukan.
Pemeriksaan seperti mungkin berguna saat memulai suatu malpraktik setelan aborsi.
Resiko perforasi uterus meningkat untuk wanita yang pernah melahirkan dan bagi mereka yang menerima anestesi umum pada saat aborsi.
Kerusakan uterus dapat mengakibatkan komplikasi pada kehamilan berikutnya dan akhirnya dapat berkembang menjadi masalah yang membutuhkan histerektomi, yang dengan sendirinya dapat menyebabkan sejumlah komplikasi tambahan dan luka-luka termasuk osteoporosis.
RESIKO ABORSI PADA LASERASI SERVIKS
Laserasi serviks yang membutuhkan jahitan terjadi pada setidaknya satu persen dari aborsi trimester pertama.
Luka lecet, atau patah tulang mikro, yang biasanya tidak diperlakukan juga dapat mengakibatkan kerusakan reproduksi jangka panjang.
Laten pasca aborsi kerusakan serviks dapat mengakibatkan inkompetensi serviks berikutnya, kelahiran prematur, dan komplikasi persalinan.
Resiko kerusakan serviks lebih besar untuk remaja, untuk aborsi trimester kedua, dan ketika praktisi gagal menggunakan perekat untuk pelebaran serviks.
RESIKO ABORSI PADA PREVIA PLASENTA
Aborsi meningkatkan resiko plasenta previa pada kehamilan berikutnya (kondisi yang mengancam kehidupan baik bagi ibu dan kehamilan yang diinginkan nya) dengan 7-15 kali lipat.
Perkembangan abnormal plasenta akibat kenaikan kerusakan uterus, resiko malformasi janin, kematian perinatal, dan perdarahan yang berlebihan selama proses.
RESIKO ABORSI PADA KELAHIRAN PREMATUR DAN KOMPLIKASI LAINNYA :
Wanita yang memiliki satu, dua kali, atau aborsi diinduksi lebih sebelumnya, masing-masing, 1,89, 2,66, atau 2,03 kali lebih mungkin untuk memiliki persalinan prematur berikutnya, dibandingkan dengan wanita yang hanya melakukan aborsi 1 kali.
Sebelum aborsi induksi, tidak hanya meningkatkan risiko kelahiran prematur, juga meningkatkan risiko kelahiran tertunda.
RESIKO ABORSI AKAN BAYI CACAT PADA KELAHIRAN BERIKUTNYA :
Aborsi dikaitkan dengan kerusakan serviks dan rahim yang dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur, komplikasi persalinan dan perkembangan abnormal dari plasenta pada kehamilan berikutnya. Komplikasi reproduksi adalah penyebab utama cacat di antara newborns.
RESIKO ABORSI PADA KEHAMILAN EKTOPIK (KEHAMILAN DILUAR RAHIM)
Aborsi secara signifikan berhubungan dengan peningkatan resiko kehamilan ektopik berikutnya. Kehamilan ektopik, pada gilirannya, mengancam kehidupan dan dapat berakibat pada menurunnya fertilitas.
RESIKO ABORSI PADA PELVIC INFLAMMATORY DISEASE (PID) :
PID atau Penyakit Inflamatori Panggul; adalah penyakit berpotensi mengancam kehidupan yang dapat menyebabkan peningkatan resiko kehamilan ektopik dan kesuburan berkurang.
Dari pasien yang memiliki infeksi klamidia pada saat aborsi, 23% akan mengembangkan PID dalam waktu 4 minggu.
Studi telah menemukan bahwa 20 sampai 27% dari pasien yang mencari aborsi memiliki infeksi klamidia. Sekitar 5% dari pasien yang tidak terinfeksi oleh
Chlamydia mengembangkan PID dalam waktu 4 minggu setelah aborsi trimester pertama.
Oleh karena itu masuk akal untuk mengharapkan bahwa penyedia aborsi harus layar untuk dan mengobati infeksi tersebut sebelum melakukan aborsi.
Endometritis : Endometritis adalah risiko pasca-aborsi untuk semua wanita, tetapi terutama untuk remaja, yang 2,5 kali lebih mungkin dibandingkan perempuan 20-29 untuk memperoleh endometritis mengikuti abortion.
KOMPLIKASI SEGERA :
Sekitar 10% dari perempuan yang menjalani aborsi elektif akan menderita komplikasi segera, dimana sekitar seperlima (2%) dianggap mengancam kehidupan.
Sembilan komplikasi utama yang paling umum yang dapat terjadi pada saat aborsi adalah :
- Infeksi,
- Perdarahan berlebihan,
- Embolisme,
- Rahin robek atau perforasi rahim,
- Komplikasi anestesi,
- Kejang,
- Perdarahan,
- Cedera leher rahim, dan
- Shock endotoksik.
Yang paling umum “kecil” komplikasi antara lain: infeksi, perdarahan, demam, luka bakar derajat kedua, sakit perut kronis, muntah, gangguan gastro-intestinal.
RESIKO ABORSI BAGI WANITA YANG KESERINGAN MENGGUGURKAN KANDUNGAN :
Secara umum, sebagian besar studi yang dikutip di atas mencerminkan faktor risiko bagi wanita yang menjalani sekali aborsi.
Studi-studi yang sama menunjukkan bahwa wanita yang sering melakukan aborsi menghadapi risiko yang lebih besar mengalami komplikasi ini.
Hal ini terutama penting karena sekitar 45% dari semua aborsi adalah untuk aborsi ulang.
PENURUNAN KESEHATAN SECARA UMUM
Dalam sebuah survei terhadap 1428 perempuan peneliti menemukan bahwa keguguran kandungan, dan khususnya kerugian akibat aborsi induksi, secara bermakna dikaitkan dengan kesehatan secara keseluruhan.
Beberapa kasus aborsi berhubungan dengan evaluasi bahkan lebih rendah dari “kesehatan ini.” Sementara keguguran itu merugikan kesehatan, tindak aborsi ditemukan memiliki korelasi yang lebih besar untuk kesehatan yang buruk.
Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa selama tahun berikutnya wanita pelaku aborsi mengunjungi dokter keluarga mereka 80% lebih untuk semua alasan dan 180% lebih karena alasan psikososial.
Para penulis juga menemukan bahwa “jika pasangan hadir dan tidak mendukung, angka keguguran lebih dari dua kali lipat dan tingkat aborsi adalah empat kali lebih besar daripada jika dia hadir dan mendukung.
Jika pasangan tidak hadir tingkat aborsi adalah enam kali lebih besar.
Temuan ini didukung oleh sebuah studi 1984 yang meneliti jumlah perawatan kesehatan dicari oleh perempuan selama satu tahun sebelum dan satu tahun setelah aborsi diinduksi mereka.
Para peneliti menemukan bahwa rata-rata, terjadi peningkatan 80 persen dalam jumlah kunjungan dokter dan peningkatan 180 persen dalam kunjungan dokter karena alasan psikososial setelah pengguguran kandungan.
RESIKO ABORSI MENINGKAT UNTUK KONTRIBUSI FAKTOR RISIKO KESEHATAN :
Aborsi secara signifikan terkait dengan perubahan perilaku seperti pergaulan bebas, merokok, penyalahgunaan narkoba, dan gangguan makan yang semua berkontribusi terhadap peningkatan risiko masalah kesehatan.
Misalnya, pergaulan bebas dan aborsi masing-masing terkait dengan peningkatan tingkat kehamilan ektopik dan PID. Yang memberikan kontribusi paling tidak jelas, tetapi pembagian mungkin tidak relevan jika pergaulan itu sendiri adalah suatu reaksi terhadap trauma pasca-aborsi atau kehilangan harga diri.
RESIKO ABORSI MENINGKAT UNTUK REMAJA :
Remaja, yang mencapai sekitar 30 persen dari semua tindak aborsi, juga pada banyak risiko tinggi menderita komplikasi terkait aborsi.
Hal ini berlaku dari kedua komplikasi segera, dan jangka panjang kerusakan reproduksi.
Efek merugikan dari Aborsi :
Sebuah Bibliografi dengan Komentar (Edisi Ketiga) merupakan penjelasan paling lengkap penelitian medis yang relevan dengan aborsi.
Ini mencakup ringkasan singkat dari temuan utama diambil dari kedokteran dan psikologi artikel jurnal, buku, dan bahan terkait, dibagi ke dalam kategori utama dari cedera yang relevan.
Sebuah versi online bibliografi dapat ditemukan di www.AbortionRisks.com
RESIKO ABORSI YANG LAIN
Sebuah studi baru menemukan bahwa wanita dengan riwayat aborsi lebih mungkin mengalami sindrom metabolik dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melakukan aborsi, meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Wanita yang memiliki riwayat aborsi adalah 1,25 kali lebih mungkin untuk memiliki sindrom metabolik dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melakukan aborsi.
Tidak ada hubungan yang signifikan yang ditemukan antara wanita yang memiliki riwayat aborsi spontan, atau keguguran, dan peningkatan risiko sindrom metabolik.
Penelitian yang dilakukan di China, melihat 6.302 perempuan berusia 40 atau lebih yang menjawab kuesioner tentang gaya hidup dan sejarah medis dan reproduksi, dan menjalani tes medis.
Para peneliti menemukan bahwa riwayat aborsi pada usia dini “bisa memberi risiko tinggi” untuk sindrom metabolik di kemudian hari dan risiko meningkat dengan setiap aborsi.
”Data kami menambah bukti bahwa aborsi dapat menyebabkan potensi konsekuensi kesehatan jangka panjang” tulis mereka dalam makalah mereka, mengutip studi yang menghubungkan aborsi dengan tingkat peningkatan kanker payudara pada wanita.
Data menegaskan temuan dari studi sebelumnya rekor berbasis sekitar 173.000 wanita California, yang menemukan bahwa wanita dengan riwayat keguguran hampir dua kali lebih mungkin meninggal di tahun-tahun berikutnya dibandingkan dengan wanita yang dibawa ke istilah, dan bahwa kematian yang lebih tinggi tingkat perempuan yang melakukan aborsi berlangsung selama setidaknya delapan tahun.
Selama periode delapan tahun diteliti, wanita yang dibatalkan memiliki risiko 446 persen lebih tinggi dari kematian akibat penyakit serebrovaskular.
Tingkat kematian secara keseluruhan dari penyebab alami adalah 44 persen lebih tinggi bagi perempuan yang dibatalkan.
Elliot direktur Institute Dr David Reardon, penulis utama studi California, mengatakan bahwa sementara tingkat kematian yang lebih tinggi dari bunuh diri dan kecelakaan yang paling menonjol selama empat tahun pertama setelah aborsi, kematian akibat penyebab alami meningkat selama tahun-tahun terakhir periode dipelajari.
“Hal ini dapat mencerminkan kerusakan jangka panjang dari masalah seperti depresi dan kecemasan pada sistem kardiovaskular dan kekebalan tubuh perempuan,” kata Reardon.
“Depresi adalah diketahui penyebab penyakit jantung.”
Para penulis dari studi Cina juga menunjuk depresi sebagai penyebab yang mungkin untuk tingkat yang lebih tinggi sindrom metabolik antara perempuan yang melakukan aborsi dalam studi mereka, mencatat bahwa depresi psikologis jangka panjang telah ditemukan dalam penelitian lain menjadi penanda untuk masalah tersebut.
Studi sebelumnya telah menemukan tingginya tingkat depresi antara wanita yang memiliki riwayat aborsi, termasuk dua studi co-ditulis oleh Reardon.
Satu studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal, menemukan bahwa wanita yang dibatalkan memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dari depresi klinis rata-rata delapan tahun setelah kehamilan yang tidak diinginkan pertama dibandingkan dengan wanita yang dibawa ke masa.
Yang lainnya adalah studi longitudinal wanita Amerika yang mengungkapkan bahwa mereka yang dibatalkan adalah 65 persen lebih mungkin berada pada risiko depresi klinis jangka panjang setelah dikendalikan untuk usia, ras, pendidikan, status perkawinan, riwayat perceraian, pendapatan, dan sebelum negara kejiwaan.
A 2011 meta-analisis dari 22 studi yang dipublikasikan antara 1995 dan 2009, yang mencakup data pada 877.181 wanita dari enam negara, menemukan bahwa wanita dengan riwayat aborsi menghadapi 34 persen tingkat depresi lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang melahirkan.
OBAT ABORSI TRADISIONAL – OBAT ABORSI ALAMI UNTUK TELAT BULAN
Obat aborsi tradisional yang biasa digunakan untuk mengugurkan kandungan atau menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan cukup banyak, adalah diantaranya sebagai berikut :
NANAS MUDA
Nanas memiliki beberapa kandungan yang adalah sebagai berikut :
- Vitamin A.
- Vitamin CKalsium.
- Fosfor.
- Magnesium.
- Besi.
- Kalium.
- Dekstrosa.
- Sukrosa.
- Enzim Bromelain.
- Khasiat nanas muda :
- Membersihkan jaringan kulit yang mati.
- Peluruh kencing / Diuretik.
- Mengganggu pertumbuhan sel kanker.
- Menghambat penggumpalan trombosit.
- Mengurangi asam lambung berlebihan.
- Membantu pencernaan.
- Mengurnagi antiradang.
- Mengakhiri kehamilan awal.
- Nanas muda sebagai obat aborsi tradisional
Nanas muda sering diginakan untuk menggurkan kandungan pada kehamilan awal karena nanas muda berpotensi sebagai obat abortivum.
Nanas muda didalam saluran cerna akan terfermentasi menjadi alkohol dan bisa menimbulkan terjadinya keguguran pada kehamilan awal.
Walaupun tingkat keberhasilannya bila sengaja digunakan untuk menggugurkan kandungan terbilang relatif, bagi ibu hamil sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi nanas muda.
Selain nanas muda, masih banyak bahan – bahan lain yang dipercaya bisa dijadikan sebagai obat aborsi tradisional :
- SPRITE.
- BIR.
- RAGI.
- TAPE.
- DLL
Walaupun belum tentu berhasil, banyak ibu hamil, karena tidak ingin cepat – cepat punya momongan lagi, mencoba menggunakan bahan – bahan tersebut diatas. Ingat ! Dalam penggunaanya, semuanya menimbulkan efek samping, entah itu sakit perut, mules, mual dll.
OBAT ABORSI 5 BULAN – UNTUK USIA KANDUNGAN 5 BULAN
Untuk usia kehamilan 5 bulan, kami sangat tidak sarankan menggunakan obat aborsi untuk menggugurkan kandungan.
Karena pada usia ini, kehamilan telah cukup besar sehingga risikonya cukup tinggi, termasuk resiko aborsi KOMPLIKASI dan PENDARAHAN.
Meskipun obat aborsi masih bekerja pada usia kehamilan 5 bulan, kesiapan mental sangat dibutuhkan. Sebaiknya anda pikirkan matang-matang terlebih dahulu sebelum memutuskan melakukan aborsi kandungan usia 5 bulan ini.
Anda sebaiknya tidak melakukan pengguguran kandungan sendirian, mintalah ditemani oleh pasangan anda.
Juga sangat membutuhkan seseorang yang paham mengenai ini, hubungi penyedia obat aborsi anda, apakah siap memberi panduan mengenai solusi bila anda mengalami masalah serius pada saat penggunaan obat aborsi 5 bulan.